Resign atau mengundurkan dirinya karyawan merupakan hal wajar yang pasti akan dialami setiap perusahaan. Tentu saja situasi tersebut perlu diantisipasi baik itu oleh setiap departemen khususnya HR.
Khususnya mempertimbangkan bahwa akan ada kesulitan baru yang akan muncul bila ada karyawannya resign, seperti kurangnya penanggungjawab pada beberapa task tertentu. Hal ini dapat menyebabkan karyawan lain harus menjadi pengganti sementara dari tugas yang ditinggalkan dari karyawan yang resign.
Apalagi skenario terburuknya bila ada karyawan yang resign mendadak tanpa melalui masa one month notice. Atau ketika karyawan tersebut sedang sangat dibutuhkan dan disayang para pimpinan.
Intinya adalah penting bagi perusahaan untuk dapat mengidentifikasi tanda-tanda karyawan akan resign sebelum hari itu terjadi. Memang apa saja tanda perilaku seseorang akan mengajukan resign?
10 Tanda Karyawan Akan Resign
1. Kesulitan konsentrasi pada project yang bersifat jangka panjang
Biasanya ini menjadi pertanda bahwa mereka merasa sudah tidak lagi berkomitmen akan pekerjaan lamanya. Tentu karena tugas seperti ini membutuhkan usaha pikiran, tenaga, dan waktu yang besar.
Sedangkan karyawan yang akan segera resign pastinya akan lebih memprioritaskan nasib mereka sendiri untuk jenjang karir ke depannya di kantor lain. Nah manajer harus lakukan pembicaraan lebih lanjut terkait sikap seperti ini, untuk mengonfirmasi situasi tersebut.
2. Tidak menghiraukan evaluasi dan masukan
Manajer patut memperhatikan dengan perubahan sikap seperti ini, karena bisa saja terjadi akan satu dan lain hal. Pertama, karyawan sudah tidak begitu peduli akan peningkatan kinerja mereka.
Kedua, karyawan mungkin merasa tidak pernah dihargai oleh atasannya akan perkembangan kinerja mereka, sehingga motivasinya perlahan hilang.
3. Selalu Utarakan Ketidakpuasan Terhadap Lingkungan Pekerjaannya
Semua bermula dari titik kesabaran karyawan yang sudah mencapai titik puncaknya. Dimana mereka mulai mengkritik kebijakan bahkan aturan tak tertulis dari tempat kerja tersebut. Tentunya bukan kritik membangun, tapi sudah di level yang berpeluang besar ciptakan konflik. Nah perubahan sikap tersebut harus segera disadari sedini mungkin.
4. Tidak Miliki Komitmen di Masa yang Akan Datang
Karyawan yang sudah bulat tekadnya untuk resign, rencana masa depan karirnya sudah tidak melibatkan perusahaan tempat kerjanya lagi. Hasil kerja mereka selalu setengah di kala mengerjakan project yang sifatnya jangka panjang.
Sikap ini adalah pesan tidak langsung bahwa “saya akan mengundurkan diri dalam waktu dekat”.
5. Quiet Quitting
Apakah kamu familiar dengan karakter Squidward dari kartun “Spongebob Squarepants”? Coba perhatikan bagaimana karakter ini bekerja di Krusty Krabs. Raga mereka ada, tapi absen secara emosional. Tidak bisa sepenuhnya engaging dengan pekerjaannya dan tidak bisa mengerjakan tugasnya secara maksimal, atau asal selesai.
6. Mulai Sering Absen
Karyawan jadi lebih sering absen atau ambil cuti dari biasanya. Ada kemungkinan ketidakhadiran ini mereka gunakan untuk menghadiri wawancara yang pelaksanaannya selalu pada jam kerja. Atau bisa saja karyawan mengalami kewalahan pekerjaan yang cukup berdampak pada kesehatannya. Bila karyawan sudah mencapai titik ini kemungkinan resign nya akan semakin besar.
7. Karyawan Tidak Berkembang
Tanda-tanda lainnya adalah kehilangan antusiasme karyawan dalam mengembangkan diri di perusahaannya sekarang. Karyawan yang masih bertahan apalagi baru akan selalu menghadiri berbagai program pelatihan/pengembangan dan menunjukan adanya perkembangan baru baik dari segi performance hingga softskill/hardskill. Namun hal tersebut tidak akan terjadi lagi bagi karyawan yang akan resign, karena mereka sudah tidak memiliki rencana masa depan karir di perusahaan lama.
8. Apatis dengan Keadaan Perusahaan
Karyawan yang sudah berencana untuk resign sudah tidak peduli lagi dengan isu apapun yang terjadi terhadap perusahaannya. Ada bonus karyawan, rilis produk baru, perubahan sistem gaji, dan aturan apapun itu. Termasuk bila ada masalah yang terjadi di perusahaan tersebut, karyawan sudah mulai tidak buka suara dalam berikan feedback akan hal ini.
9. Slow Respon
Dilansir Jurnal Academy of Management melalui penelitiannya yang berjudul “The Morning Inbox Problem: Email Reply Priorities and Organizational Timing Norms” menemukan bahwa keterlambatan dalam merespon bisa jadi indikasi karyawan akan resign atau masih dalam tahap mempertimbangkan keputusan tersebut.
10. LinkedIn Lebih Aktif Dari Biasanya
Karyawan yang sudah mulai mencari pekerjaan baru atau tahap mempertimbangkan untuk resign akan lebih sering mengupdate LinkedIn Profile nya, baik itu posting resume terbaru hingga menambah koneksi Tim Hiring dari perusahaan lain.